TEMPO.CO, Jakarta - Rutin merawat gigi dan mulut tidak cukup. Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes berharap masyarakat lebih peka terhadap masalah pada gigi, yang dapat menyebabkan bau mulut, terutama saat menjalankan puasa Ramadan seperti sekarang.
“Misalnya lubang pada gigi harus ditambal, sisa akar gigi bisa segera dicabut, gusi berdarah bisa jadi disebabkan karang gigi, jadi harus dibersihkan karangnya,” ujar Linus.
Tujuannya agar masalah gigi tak memicu masalah baru termasuk menyebabkan bau mulut.
Selain anjuran umum memeriksakan gigi setiap 6-12 bulan sekali, Linus mengimbau untuk berkonsultasi ke dokter gigi sebelum menjalani ibadah puasa. Tes kesehatan umum juga disarankan supaya ibadah puasa berjalan lancar tanpa gangguan bau mulut.
“Cek kesehatan seluruh tubuh secara berkala untuk memastikan tidak ada penyakit sistemik yang menyebabkan bau mulut atau obat-obatan yang dikonsumsi tidak menyebabkan produksi kelenjar air liur berkurang," kata Linus.