Jangan
anggap sepele gusi berdarah atau gigi berlubang. Terutama buat ibu hamil. Tak
mau, kan, lantaran malas periksa gigi dan mulut, si kecil jadi lahir prematur?
Tak salah jika
para ibu hamil (bumil) lebih memprioritaskan perawatan khusus sebelum
melahirkan. Misal, perawatan payudara untuk memperlancar ASI, atau senam hamil
untuk memperlancar proses melahirkan.
Namun, semua
itu belum cukup demi hadirnya bayi yang sehat.
Bahkan, bumil
yang melupakan pentingnya perawatan gigi dan mulut, bisa berakibat fatal buat
kesehatan sang janin.
“Keadaan
rongga mulut ibu hamil sangat mempengaruhi kondisi bayi yang dikandungnya. Jika
seorang ibu menderita infeksi periodontal saat hamil, akan memiliki resiko
lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, atau bahkan mengalami
kelahiran prematur,” ucap Drg. Linus
Boekitwetan, M.Kes.
Penyakit
periodontal adalah infeksi gusi dan tulang pendukung gigi yang disebabkan oleh
plak dan karang gigi. Masalah ini bisa saja terjadi sebelum kehamilan, tapi
jika tidak segera diberi penanganan, keadaannya semakin parah saat ibu sedang
hamil.
Bahkan menurut
penelitian dari Case Western Reserve University, dampak paling parah dari
infeksi gusi pada ibu hamil adalah keguguran. Hal ini dikarenakan kuman Fusobacterium nucleatum yang menginfeksi
gusi ibu, juga ditemukan dalam tubuh janin.
Wah, jadi apa
yang harus dilakukan bumil?
Air
Liur Lebih Asam
Sebelumnya,
kita perlu lebih tahu dulu kenapa bumil rentan masalah kesehatan gigi dan mulut.
Ibu hamil
biasanya mengalami karies atau gigi berlubang. Hal ini dikarenakan ibu hamil
lebih sering lapar. Maklum, sebagai ibu kita tidak hanya memenuhi gizi diri
sendiri, tapi juga janin yang kita kandung. Alhasil, kita jadi lebih sering ngemil yang mengandung gula berlebih. Selain
itu air liur di rongga mulut juga lebih asam, karena mual dan muntah, sehingga
mempercepat gigi berlubang.
Gigi berlubang
bisa menyebabkan si ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Dampaknya? Gizi
yang diterima janin berkurang. Makanya, bayi mengalami gangguan pertumbuhan
dalam kandungan.
Gusi ibu hamil
juga sering berdarah ketika sedang menyikat gigi. Gangguan ini dikenal dengan
istilah pregnancy gingivitis. Gusi
terlihat lebih merah disebabkan perubahan hormon. Hal ini menyebabkan gusi
memberikan respon berlebihan terhadap bakteri maupun iritasi pada rongga mulut.
Masalah lain
yang sering muncul pada bumil juga adalah epulis
gravidarum, atau pertumbuhan berlebih pada gusi yang terlihat seperti
tumor.
Tapi tenang,
“Ini tidak berbahaya. Hanya menimbulakan rasa tidak nyaman pada gigi dan mulut.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tapi faktor utamanya karena
kebersihan mulut dan perubahan hormon. Keadaan ini akan hilang dengan
sendirinya setelah bayi lahir,” pesan drg. Linus.
Karenanya,
di saat hamil kita juga jangan malas melakukan check up kesehatan gigi ke dokter. Toh, perawatan kesehatan gigi pada
ibu hamil tergolong aman, asal di bawah pantauan dokter.
Misalnya,
tidak menggunakan x-ray. Kalaupun
dalam keadaan darurat yang mengharuskan melakukan dental x-ray, maka harus menggunakan proteksi yang maksimal, dan dengan
dosis radiasi yang rendah. Hal ini bertujuan untuk menghindari janin terpapar
sinar radiasi dari x-ray.
Jika
pun harus cabut gigi sebaiknya hanya dilakukan pada usia kehamilan trimester
kedua, atau 4-6 bulan. Sedangkan penambalan dan pembersihan karang gigi dapat
dilakukan selama masa kehamilan.
Namun,
memeriksa kesehatan gigi dan mulut jangan hanya sesekali. Lakukan berkala. Baik
itu saat merasa sakit, maupun tidak. Bahkan idealnya, pemeriksaan bisa kita lakukan
saat sedang merencanakan kehamilan. Sehingga, saat hamil kondisi kesehatan gigi
dan mulut sudah dalam keadaan baik.
Nah,
jika demi terhindar dari dampak buruk gara-gara kesehatan gigi pada masa
kehamilan bermasalah, kita bisa melakukan beberapa cara mudah, seperti yang
disarankan oleh drg. Linus berikut ini.
1.
Berkumur
Ibu hamil
tentu sering mengalami rasa mual berlebihan, bahkan sampai menimbulkan
muntah-muntah. Akan tetapi jangan buru-buru langsung menyikat gigi, melainkan
dinetralkan terlebih dahulu kadar asam pada mulut. Caranya? “Kumur-kumur dengan
segelas air yang dicampur 1 sendok teh soda kue. Lalu menyikat gigi setelah 1
jam,” ucap drg. Linus.
2. Jauhi Makanan Manis
Apa
yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat mempengaruhi perkembangan bayi
di dalam kandungan, termasuk gigi. Oleh sebab itu, mengatur pola makan yang
baik dan diet seimbang sangatlah penting. Perbanyak makan sayur dan
buah-buahan. Paling penting, kurangi makanan yang mengandung terlalu banyak gula.
3.
Sikat
Gigi
Menyikat
gigi sebanyak 2 kali sehari. Pertama, pagi setelah sarapan (bukan sebelum
sarapan, ya.) Lalu malam sebelum tidur. Oh, iya, sebaiknya menggunakan pasta
gigi yang mengandung fluoride, zat
yang melindungi gigi dari kerusakan. Jangan lupa pakai sikat gigi dengan bulu yang
halus.
4.
Rutin
Periksa
Penting
untuk diingat! Sebaiknya, perawatan gigi dan mulut dilakukan sampai tuntas, walaupun
sudah tidak ada rasa sakit. Karena penyakit gigi dan mulut yang tidak tuntas dirawat
akan jadi sumber infeksi.