Trubus.id -- Terkait kandungan policresulen sebesar 36 persen di Albothyl,
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menarik izin edar produk tersebut
dari pasaran.
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyebut, penggunaan
konsentrat policresulen 36 persen untuk sariawan memang tidak dianjurkan. Meski
efektif menghilangkan nyeri sariawan, obat ini bisa memicu iritasi pada mukosa
atau lapisan tipis di rongga mulut.
“Sebenarnya, saya sudah mendengar hal ini dari dulu, sekitar 4 tahun yang
lalu,” kata drg. Linus Boekitwetan, M.Kes, saat dihubungi Trubus.id melalui
telepon, Sabtu (17/2).
Drg. Linus mengatakan jika sejak dulu, ia tidak pernah menyarankan pasiennya
untuk menggunakan Albothyl.
“Tapi memang, masih bersifat himbauan karena belum ada pernyataan resmi dari
BPOM,” bebernya.
Alih-alih menggunakan Albothyl, drg. Linus menyarankan pasiennya untuk
menggunakan obat yang bisa membantu mengurangi rasa sakit akibat sariawan
sekaligus mencegah penyakit ini tambah parah.
“Saya menggunakan produk dengan kandungan bahan alaminya yang banyak memiliki
khasiat. Misalnya, ekstrak lidah buaya yang memang sudah terkenal memiliki
banyak khasiat. Berguna untuk menyembuhkan luka, mengurangi nyeri dan mencegah
infeksi. Bersifat antiinflamasi, antiseptik dan analgesic,” jelas drg. Linus.
Sebaiknya, produk yang digunakan untuk mengobati sariawan mengandung sodium
hyaluronate, berguna untuk melembapkan dan membantu menyembuhkan luka. Memiliki
efek hidrasi dan berfungsi sebagai pelembab dan healing wound effect
“Kandungan penting lainnya ialah glychyrretinic, berfungsi untuk mengurangi
bengkak dan nyeri. Juga polyvinylpyrrolidone yang berfungsi untuk pembentukan
lapisan pelindung, bekerja membentuk suatu lapisan pelindung terhadap ulkus di
mukosa mulut yang bertahan selama beberapa jam,” urainya.
Perlu diketahui, penyebab sariawan bisa karena tergigit, gesekan dengan kawat
gigi.
“Atau karena gigi yang tajam akibat lubang, stres, dan yang lain-lain,”
urainya.