Faktor utama penyebab gigi berantakan adalah keturunan, faktor lain yang juga berpengaruh adalah kebiasaan buruk, kehilangan dini gigi susu, dan lain - lain sebagainya.
Pencegahan bisa dengan intervensi dini pada waktu mixed dentition atau gigi bercampur sekitar 6 tahun ke atas, tetapi jika memang karena faktor pertumbuhan maka pencegahan dini bisa saja kurang berhasil.
Akibat gigi crowding atau berjejal atau berantakan adalah pembersihan dan perawatan gigi menjadi lebih sulit, selain itu juga berpengaruh pada estetika wajah. Biasanya kita menjadi kurang percaya diri dan jarang tersenyum, jika mempunyai gigi yang kurang rapih.
Solusinya bisa menggunakan kawat gigi permanen atau dengan teknologi baru yaitu clear aligner (Invisalign) pada usia 12 tahun ke atas.
Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, semi cairan atau gas yang dibatasi oleh epitel atau jaringan ikat.
Paling banyak terdapat pada rongga mulut adalah kista periapikal, biasanya terbentuk pada ujung akar gigi yang jaringan pulpa atau syaraf giginya sudah nekrosis atau mati.
Perawatan kista jika belum terlalu besar dengan perawatan endodontik atau root canal treatment.
Veneer gigi adalah lapisan pengganti email gigi yang terbuat dari bahan komposit (direct veneer, dikerjakan langsung pada gigi) atau porcelain (indirect veneer, dibuat dahulu di dental lab baru dipasang pada gigi).
Pada gigi yang terlalu berjejal atau crowding, sebaiknya dirapihkan dahulu dengan menggunakan braces atau Invisalign, karena posisi gigi yang terlalu maju akan membuat pengasahan gigi menjadi lebih banyak, dan yang terlalu mundur akan membuat veneer menjadi lebih tebal. Hal ini akan berpengaruh pada kesehatan gigi itu sendiri dan ketahanan veneer jangka panjang.
Gigi sensitif biasanya disebabkan oleh abrasi, atrisi, erosi dan gigi berlubang. Gejala gigi sensitif adalah hanya ngilu atau nyeri jika ada rangsangan dingin, manis, asam, dan lain-lain. Jika tidak ada rangsangan maka tidak akan ngilu atau nyeri giginya.
Paling sering terjadi disebabkan abrasi sikat gigi dan cara sikat gigi yang salah. Misalnya terlalu keras menekan sikat gigi ke gigi, bulu sikat gigi yang keras, dan lain-lain sebagainya
Atrisi itu biasanya karena kebiasaan buruk seperti bruxism, jadi gigi atas beradu dengan gigi bawah tanpa kita sadari dan terjadi waktu kita tidur.
Erosi disebabkan oleh makanan dan minuman yang asam, oleh karena itu setelah makan dan minuman yang asam, kumur-kumur dahulu dengan air putih untuk menetralkan asam nya, baru menyikat gigi.
Lubang gigi yang sudah mencapai dentin, akan menimbulkan ngilu waktu makan dingin, manis, dan lain-lain.
Jika gigi berlubang harus segera ditambal supaya tidak menimbulkan rasa ngilu, jika terjadi abrasi tahap awal cukup menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif, tetapi jika sudah terlalu besar abrasi nya harus dilakukan penambalan.
Pemilihan bentuk sikat gigi sebaiknya yang bisa menjangkau semua area gigi di dalam mulut, dengan bulu sikat halus, dan menggunakan pasta gigi berfluoride.
Cara sikat gigi juga perlu diperhatikan supaya tidak menimbulkan abrasi pada gigi. Abrasi adalah terkikis atau ausnya permukaan gigi akibat proses mekanik, biasanya karena cara sikat gigi yang kurang tepat dan terlalu keras.
Sebaiknya menggunakan dental floss atau benang gigi dibandingkan dengan tusuk gigi, untuk membersihkan makanan diantara sela-sela gigi.