Selama ini gigi mungkin hanya dianggap sebagai alat
untuk mengunyah makanan. Padahal lebih dari itu, gigi juga punya andil besar
untuk menciptakan senyum menawan.
Banyak orang beranggapan bahwa fungsi utama gigi
hanyalah untuk mengunyah makanan. Itu sebabnya, meski posisi gigi tidak normal,
jarang ada yang mengkhawatirkannya. Alasannya, selama tidak begitu kelihatan
berantakan, posisi gigi yang miring atau menumpuk sedikit masih dapat
dimaklumi.
Tapi, tahukah Anda? Sebenarnya ada banyak sekali
keuntungan dari posisi gigi yang normal. Selain dapat membuat fungsi mengunyah
makanan jadi lebih maksimal, posisi gigi yang normal juga akan memudahkan
perawatan kebersihannya. Alhasil, gigi jadi tak mudah berlubang.
Di samping itu, gigi yang rapi dan normal sudah pasti
dapat membuat senyum pemiliknya jadi lebih menawan. Nah, bagi yang tertarik
memiliki senyum menawan, merapikan gigi atau memposisikan gigi ke posisi normal
dengan mengggunakan kawat gigi tentu bisa menjadi solusi.
Prosedur
Penggunaan Kawat Gigi
Menurut drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort), pada dasarnya
pasien yang memerlukan pemasangan kawat gigi adalah yang menderita maloklusi,
yaitu suatu kondisi dimana terjadi kelainan susunan gigi atas dan bawah karena
tidak sesuainya bentuk rahang. Biasanya, kelainan itu disebabkan oleh faktor
genetik dan lingkungan sehingga mengakibatkan gigi tumbuh berjejal (crowding),
gigi atas lebih maju dari gigi bawah atau sebaliknya gigi bawah lebih maju dari
gigi atas.
Bila didapati pasien dengan kondisi demikian, maka hal
pertama yang dilakukan oleh drg. Linus adalah memeriksa secara keseluruhan agar
dapat mengetahui apakah ada masalah gigi lainnya, seperti berlubang, atau
gigi yang hilang akibat dicabut. Apabila
seluruh masalahnya sudah terdata, barulah dilakukan pembuatan foto digital
wajah dan gigi pasien, yang diikuti pencetakan gigi untuk pembuatan model gigi,
serta foto rontgen.
“Berdasarkan data yang ada, maka dokter gigi umumnya
akan melakukan analisa dan membuat rencana perawatannya. Dari sini juga akan
diketahui, apakah diperlukan pencabutan atau penambalan gigi sebelum pemasangan
kawat gigi, serta sampai berapa lama kira-kira waktu yang diperlukan untuk
perawatan. Setelah itu baru dilakukan pemasangan kawat gigi,” terang drg.
Linus.
Sementara untuk pemasangan kawat gigi, drg. Linus
kembali menjelaskan bahwa pasien mempunyai dua pilihan, apakah akan menggunakan
bracket konvensional atau Invisalign. Adapun perbedaannya adalah sebagai
berikut:
- · Bracket konvensional, ada yang metal dan bening – berbahan dasar ceramic atau sapphire tetapi tetap menempel di gigi dan tidak dapat dilepas. Secara estetika, bracket yang bening tentu lebih baik.
- · Invisalign berbahan dasar plastik, bening sehingga tidak terlihat, dapat dilepas sewaktu makan dan sikat gigi sehingga pembersihan gigi lebih baik dibanding yang konvensional dan paling baik estetetikanya.
“Jika pasien memerlukan estetika dan kenyamanan tetapi
ingin merapikan giginya atau karena pasien memiliki alergi dengan bahan metal, maka
pilihannya bisa menggunakan Invisalign. Untuk Invisalign ini tidak bisa
dikerjakan oleh semua dokter gigi, hanya dokter gigi yang bersertifikat dari
Invisalign yang dapat mengerjakannya,” jelas drg. Linus lagi.
Perawatan Setelah Menggunakan Kawat Gigi
Lebih lanjut drg. Linus menjelaskan bahwa pemakaian kawat
gigi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun, dan tergantung dari kasusnya, apakah perlu
pencabutan gigi atau tidak. Biasanya jika perlu pencabutan gigi akan lebih lama
perawatannya.
Drg. Linus juga menjelaskan jika menggunakan kawat
gigi dapat mempermudah terkumpulnya plak dan sisa makanan di daerah sekitar
bracket – alat yang menempel pada permukaan gigi. Karenanya diperlukan perawatan
khusus, seperti menggunakan sikat gigi khusus untuk ortodontik. Selain itu,
perlu juga menghindari makanan keras, makanan lengket, dan makanan yang
berdampak karies gigi tinggi. Tak lupa, kontrol ke dokter gigi secara teratur
sesuai anjuran juga sangat disarankan.
Apabila nantinya kawat gigi telah dilepas, maka bukan
berarti perawatan telah usai. Masih diperlukan waktu untuk memasang retainer
yang berfungsi mempertahankan posisi gigi yang sudah baik supaya tidak kembali
ke posisi lama. Kontrol ke dokter gigi setiap 6-12 bulan sekali juga tetap
diperlukan.
“Mengingat banyaknya proses yang perlu dilalui,
sebaiknya pemasangan kawat gigi dilakukan oleh dokter gigi yang kompeten. Sebab
jika pemasangannya tidak tepat, maka bisa terjadi kerusakan tulang dan gusi
disekitar gigi, atau bisa juga terjadi infeksi. Jika sudah terjadi kondisi
demikian, tentu bukan senyum menawan yang didapat. Untuk memperbaikinya pun
akan lebih sulit serta membutuhkan biaya yang lebih besar,” tutup drg. Linus.