Selama
masa puasa, kesehatan mulut dan gigi perlu
mendapat perhatian ekstra. Apa saja yang harus diperhatikan? Berikut uraian
Drg. Linus Boekitwetan, M.Kes (Ort).
Hindari
makanan berbau menyengat
Makanan
berbau menyengat, seperti petai,durian, bawang dan jengkol memicu bau mulut yang akan bertahan cukup lama.
Karena itu, jika memungkinkan, sebaiknya dihindari.
Namun,
bila tetap ingin atau tidak bisa terhindar dari
jenis makanan itu, akalilah dengan
menyantap buah-buahan segar sebagai pencuci mulut. Misalnya jeruk. Jadi, para ibu diharapkan menyediakan
buah segar jika menyajikan makanan berbau menyengat di saat sahur dan berbuka.
Menggosok gigi dengan
benar
Jangan
lupa menggosok minimal dua
kali sehari, yaitu setelah sahur dan sebelum tidur. Untuk
membersihkan sisa-sisa makanan pada sela-sela gigi, cobalah menggunakan benang gigi (dental
floss). Jika ingin menggunakan obat kumur, pilihlah yang tidak
mengandung alkohol dan jangan terlalu sering.
Selain
gigi, lidah juga ada baiknya dibersihkan dengan alat khusus yang banyak
tersedia di toko-toko farmasi. Bila memakai
gigi palsu, bersihkan juga secara teratur pada saat menyikat gigi.
Jangan sampai sisa-sisa makanan tertinggal pada
gigi palsu.
Perbanyak
konsumsi air putih
Minum
air putih paling tidak delapan gelas sehari. Menurut drg. Linus yang merupakan lulusan FKG Universitas Indonesia
tersebut, konsumsi air yang cukup dapat
membantu mempertahankan keseimbangan cairan dalam
tubuh, terlebih saat puasa. Pastikan anak-anak juga cukup mengonsumsi air putih
selama puasa. Berikan mereka penjelasan bahwa konsumsi air putih yang cukup
akan membuat badan mereka tidak cepat lelah dan lebih sehat saat berpuasa.
Hindari
rokok dan alkohol
Seperti
petai dan jengkol, rokok serta alkohol juga dapat memicu bau mulut. Alkohol, misalnya, bisa
menyebabkan produksi air liur berkurang.
Air liur yg berkurang membuat bakteri menjadi lebih banyak
dan cepat berkembang, sehingga
mulut berbau kurang enak” demikian keterangan drg.
Linus.
Periksa kesehatan gigi
Kadang-kadang
kita malas ke dokter gigi dengan berbagai alasan. Sibuklah, merasa tidak
ada keluhan pada gigi, atau alasan-alasan lain. Padahal, gigi yang sehat
menunjang aktivitas, terlebih ketika berpuasa.
Ada
baiknya Anda memeriksakan kesehatan gigi secara
rutin setiap enam
bulan sekali. Pemeriksaan itu termasuk untuk
mengetahui apakah ada karang gigi
atau lubang. Sebab, kata drg. Linus, sisa makanan dapat terjebak di dalam lubang gigi dan menyebabkan bau mulut. Terlebih
pada anak-anak usia dini yang sedang senang-senangnya makan jajanan serba
manis.
Pembersihan karang gigi juga tak
kalah pentingnya. Mengapa? Sebab, plak
dan karang gigi dapat menyebabkan penyakit radang gusi seperti gingivitis &
periodontitis. Dua penyakit itu berpeluang memicu bau mulut.
Perhatikan penyakit lainnya
Waspadai
pula penyakit-penyakit tertentu, khususnya diabetes
yang tidak terkontrol serta gangguan
pencernaan. “Penyakit-penyakit itu juga berpotensi menimbulkan bau mulut,”
jelas drg. Linus.
Konsumsi makanan probiotik
Ajak
anggota keluarga untuk menyantap makanan probiotik, seperti yoghurt tanpa rasa.
Jenis makanan itu dapat membantu kesehatan
pencernaan, saluran yang mudah mengalami gangguan
ketika Anda berpuasa.
“Selain
itu, makanan probiotik bisa mengurangi bakteri yang memicu bau mulut tak
sedap,” terang drg. Linus, pemegang
sertifikasi dari American Dental Association. Lepas dari puasa, biasakan
anak-anak mengonsumsi bahan makanan probiotik, sehingga mereka melanjutkan
kebiasaan itu sampai dewasa.
Konsumsi
buah-buahan
Buah-buahan seperti wortel, apel, bengkuang tepat
disantap kala berpuasa. Menurut pria
yang menamatkan S2 di bidang Ortodontik di FKG Universitas Trisakti itu,
buah-buahan itu dapat merangsang
lebih banyak produksi air liur. Supaya keluarga tidak
bosan, buatlah jus dari campuran
buah-buahan tersebut.
Konsumsi
bahan makanan yang mengandung vitamin C
Bahan
makanan alami yang mengandung vitamin C sangat baik untuk mencegah pertumbuhan
bakteri. Tidak perlu buah yang mahal. Jeruk, tomat dan, jambu biji adalah
pilihan yang tepat. Selain harganya murah, buah-buahan itu juga gampang
dtemukan di pasar-pasar tradisional.
Hindari
konsumsi vitamin C yang terdapat dalam suplemen karena justru akan memicu bau mulut.